Kamis, 29 November 2012

Our Galery





   



As we come into Your presence Lord 
Lifting our heart as one and with one voice we sing
Promise to be faithful till the end
Forever love You our God

As for me and my house, we will serve You Lord
 Together forever, we will love You more
Your love is higher than the geavens knitted us as one
Great is Your unfailing love


Kami datang di hadirat-Mu
Dalam satu kasih, dengan bersehati
Berjanji setia sampai akhir
Mengasihi-Mu Yesus

Bersama K'luargaku melayani Tuhan
Bersatu slamanya mengasihi Engkau
Tiada yang dapat melebihi kasih-Mu ya Tuhan
Bagi kami Engkau segalanya

Gelombang badai hidup coba menghalangi
Namun kuasa Tuhan buka jalan kami




The Names


"Nathan Alverino Astono"

Nathan Nicknames : Nat, Nate 
Biblical  : Given, Giving, Rewarded
Hebrew : Gift from God

Nathan, like the similar sounding Ethan, is a name that parents continuously gravitate towards–and it's not hard to see why. It's easy on the tongue, and comes with some really cool historical background. The biblical Nathan was a prophet during the reigns of David and Solomon. Nathan Hale was a courageous American patriot and spy of the Revolutionary War, and one of America's earliest heroes. The name's more formal counterpart Nathaniel, and shorter, breezier Nate are both popular as well.


Alvaro
German : Truth-Speaker or Guardian
Spanish : Truth-Speaker or Guardian
Portuguese  : Wise Guardian
 
 
Valerii
English : Strength 
Latin    : Valiant, Brave, Healthy, Strong

Valerii is used mostly in the Russian language and its language of origin is Latin. Valerii is a derivative of the German name Valerian
 

"Audrey Quinn Clarishainne"

Audrey
English : Noble Strength
Anglo-Saxon : Noble Strength
Teutonic : Strong

Quinn
Irish    : Intelligent, Wise
Celtic  : Wise

Compact, striking, and drawn from the Gaelic surname, O'Cuinn, Quinn represents "wisdom and intelligence." The number of male Quinns currently outnumber female Quinns, but that gap may soon close. Perhaps partially due to the popularity for the TV show, Dr. Quinn, Medicine Woman, the name really took off as a girls name in the 90s. Thanks, Jane Seymour!

Claire
French : Clear, Bright
Latin    : Clear, Bright, Famous, Illustrious
English : Bright, Shining and Gentle, Famous

Shaina
Yiddish    : Beautiful
English     : Beautiful
American : God is Gracious 

 

Just Share ^^ My Audrey








Sebuah anugerah dan kebanggaan buat mama, ketika Tuhan Yesus mempercayakan Audrey menjadi putri kecil mama yang manis dan cantik.

Mama masih sangat ingat bagaimana "rasanya", ketika mama hamil Audrey.
Mual sepanjang hari dan hanya bisa makan ketimun dan lontong... hahahaha...
Oh God!!
Mama sungguh bersyukur...
Tuhan Yesus tidak juga berhenti memanjakan mama.
Setelah malaikat kecil pandai si koko Nathan,
sekarang mama diberi lagi bidadari cantik genit super duper menggemaskan... kamu, Audrey...

Beribu harapan sempat tersirat di benak mama tentang masa depan Audrey kelak.
Tetapi saat itu pula mama sadar.
Audrey adalah milik Tuhan Yesus Kristus.
Semuanya sudah disiapkan bagi perjalanan hidup Audrey.
Bahkan sejak dalam kandungan, Tuhan sudah merenda segalanya untuk Audrey.
Audrey punya masa depan yang luar biasa.

Mama percaya.
Tuhan selalu memimpin jalan kita sekeluarga.
Mulai papa, mama, koko Nathan, sekarang Audrey.
Tidak satupun dari kita terlewatkan.

Audreeeeyyy,
Mama cuma pengen bilang...
Mama sayaaaaannngggg banget sama Audrey..

Mama akan selalu ada untuk Audrey...

Koko Nathan akan makin bertumbuh besar,
dan lihatlah, koko Nathan pun akan menjadi koko yang luar biasa
Yang selalu mengasihi Audrey dengan kasih Bapa

Ya...
Kita berempat akan selalu dan terus berjalan
Menghadapi tahun demi tahun ke depan
Bersama Tuhan Yesus...

Love you much my sweety beauty cutie Audrey....






Sabtu, 17 November 2012

The Brayden's Red Rose

Brayden membeli bunga untuk hadiah ulang tahun mamanya. Begitu banyak pilihan, membuat dia bingung menentukan bunga mana yang harus dibelinya. Mamanya menyukai Orchid, tetapi dia sama sekali tidak menjumpai sebuah Orchid indah di toko itu. Dia terpesona melihat Red Rose yang berwarna sangat terang dan menarik hati.
Akhirnya dia putuskan membeli dua bunga, Red Rose dan Little Orchid. 
Sesuai namanya, Little Orchid masih begitu kecil, muda dan belum berbunga. Masih daun2 hijau dan sama sekali tidak indah. Red Rose, sudah mekar dan warnah merahnya sungguh sedap dipandang. Bradley pulang dengan suka cita...

Di tengah jalan, dia bertemu seorang teman, Grettel. 
Grettel begitu kagum melihat Red Rose indah yang dibawa oleh Brayden. Usia Grettel yang lebih tua dan postur tubuh yang lebih besar, membuat Brayden tidak berani menolak permintaan Grettel. Diberikannya Red Rose indah itu kepada Grettel. Dia pulang hanya membawa Little Orchid tanpa kembang itu untuk mamanya tercinta.

Sang mama begitu gembira mendapatkan hadiah dari si kecil Brayden.
Tiap hari, Little Orchid hadiah dari Brayden tersebut dirawat begitu rupa, disiram setiap hari. Ujung tanaman yang sudah kering dan rusak, dipotong. Mama Brayden mengajak Brayden bersama2 melakukannya.
"Jangan pernah lupa menyiram Orchid-nya, Brayden. Karena, Orchid ini makhluk hidup. Dia membutuhkan makanan untuk bertumbuh dan terus hidup. Air adalah sumber makanan Orchid."
Hari demi hari, Brayden mengikuti nasehat mamanya, dan sampailah pada suatu hari....
Brayden dikejutkan dengan benda asing selain daun-daun yang selama ini dia siram tiap hari.
"Mama, aku menemukan sesuatu yang berbeda dari Little Orchid kita. Lihatlah apakah itu."
Sang mama tersenyum melihat keingintahuan si kecil Brayden.
"Sayaaaang...., lihatlah... ketika pertama kali kamu membelinya, dia masih sangat kecil dan tidak indah. Little Orchid kita sudah bertumbuh dan saatnya untuk berbunga. Tunggulah 2 hari lagi, maka kita akan dikejutkan lagi oleh bunga yang sangat indah."
Begitulah, 2 hari kemudian Little Orchid itu sudah berbunga dan sangat indah... Brayden sangat senang sekali.

Apa yang terjadi dengan si cantik Red Rose?
Yah, Grettel begitu menyayangi bunga barunya. Setiap hari, Grettel memandanginya... memfotonya... dan bahkan mengajak bunga itu berbicara!!! Wow.... ^^
Grettel sangat bangga akan bunga cantik barunya. Dibawanya kemanapun dia pergi dan dipamerkan kepada semua orang yang bertemu dengannya.
Tapi sayang sekali. Grettel tidak tahu cara merawat bunga. Grettel tidak pernah menyirami Red Rose cantik itu. Grettel hanya memandang dan membiarkannya begitu saja...
Suatu hari, Grettel dikejutkan oleh Red Rose cantiknya. Ketika dia bangun di pagi hari, tidak lagi ditemuinya Red Rose yang mekar indah seperti biasanya. Red Rose itu menjadi lemas!!! Dia bahkan tidak mampu menopang tubuhnya!! 
Oh, God!! Grettel sangat kuatir dan kecewa.. 
"Wah pasti Brayden sudah membohongiku. Kenapa kecantikan Red Rose hanya sementara? Aku harus mengadakan perhitungan dengan Brayden"

Grettel yang kecewa dan sedih, menemui Brayden di rumahnya. Dibawanya Red Rose lemas layu nya dan dikembalikan kepada Brayden.
"Brayden, kenapa kamu membohongiku? Bukannya ini bunga jelek lemas dan layu?"
Brayden juga kebingungan... Apakah yang terjadi dengan Red Rose?? Kenapa jadi jelek?

Mama Brayden datang dan tersenyum sangat lebar..
Kemudian dijelaskannya kepada dua anak kecil itu apa yang sedang terjadi sebenarnya.
Grettel yang mengerti kesalahannya, mengakui dan meminta maaf kepada Brayden.


                                                  ****************************


"Yaaayy!!!", seru Nathan, "Grettel itu nakal ya, Ma..."


                                                   ****************************



Hihihi... 
Mempunyai dua orang anak ternyata jauh
lebih sibuk dibanding satu anak. ^_^
Tetapi aku sungguh sangat menikmatinya...
Nathan dan Audrey, sama-sama malaikat kecil yang luar biasa bagiku.

Sekarang jam tidur Audrey sudah mulai berubah. Dan bersyukur, karenanya aku bisa membagi waktu lebih "adil" untuk keduanya. 
Ketika pagi si Nathan sekolah, aku bermain dan menghabiskan waktu dengan si kecil Audrey.
Pukul 11.00 WIB, Audrey tidur... Aku mulai menyiapkan segala keperluan menjemput Nathan sambil membawa bekal makan siangnya, yang harus dihabiskan di mobil sepanjang perjalanan pulang. 
Pukul 14.00 WIB, Audrey bangun sementara si Nathan sudah siap tidur siang. 
Yah... kalau boleh dibilang, jadwalku jauh lebih padat dibanding pembantu dan suster di rumah ini. Mereka bahkan sempat tidur siang. Hahahahaha.... 
It's worth it..... Karena dengan begini, aku bisa lebih lama menjalin kedekatan bersama keduanya.

Hari ini, Audrey baru saja tertidur ketika Nathan baru pulang dari les piano nya.
Sehingga aku memutuskan mengajak Nathan bermain dan bercanda di lantai bawah saja, supaya tidak gaduh dan mengganggu tidur siang adiknya.
Mendung cukup tebal dan angin yang semilir menggodaku untuk mengajak Nathan bercanda di taman saja berdua.
Kami saling bercerita dan bercanda.
Seperti biasa, Nathan kecilku penuh dengan pertanyaan dan pertanyaan.
Sampailah dia pada pertanyaan tentang terjadinya hujan. Kemudian disambung dengan pertanyaan tentang makhluk hidup. 
"Ma, air hujan itu dari mana? Dari surga tah? " 
"Ma, kalau grass itu makhluk hidup, tapi nggak bisa jalan2 kayak kita ya "
Aku balik bertanya.. "Kalau lion itu makhluk hidup, apa yang membedakan dia dengan manusia?"
"Ma... ya bedaaa... kalau lion itu pup-nya sembarangan. ngga bisa ke WC...!!!"
Hahahahaha... Saya sungguh sangat menikmati hari ini bersama Nathan.


Tiba-tiba saya ingat bagaimana 1 bulan terakhir ini, kami (saya dan suami) dipusingkan dengan tingkah laku Nathan.
Singkat cerita, entah apakah itu genetika ataukah kesalahan didik saya selama ini..., Nathan menjadi sangat perfeksionis. 
Bahkan untuk menulis PR, 1 huruf saja jika tidak sesuai dengan yang di benaknya, dia akan hapus berulang kali sampai "benar" menurutnya.
Hal kecil semacam ini tidak terlalu membuat saya pusing, karena terus terang saya sendiri kurang begitu tahu, bagaimana saya harus bereaksi tentang hal ini. Tetapi saya sampai pernah menegur dia.. 
"Aduh Nathan, sudah lah... huruf ga harus terlalu tegak... itu sudah jelas kok kebacanya apa..."
Papanya malah lebih lagi... "Nathan, dokter itu tulisannya ga ada yang bagus. Jadi sudah gak perlu dihapus terus."
Hahahahaha mungkin kami orang tua yang kurang bijak. Jujur saja, kadang kami capek melihat dia lama sekali mengerjakan PR nya hanya karena "kurang bagus"...


Tetapi hal ini menjadi masalah bagi kami, ketika suatu kali Nathan terpilih untuk mewakili sekolahnya lomba menyanyi. English Singing Competition yang diselenggarakan oleh Canadian English Course. 
Kami bukan orang tua yang suka mengikutkan anak kami pada pelbagai lomba. Sehingga, selain lomba2 antar teman di intern sekolah, Nathan tidak pernah mengikutinya.
Jadi, lomba ini adalah lomba pertamanya. Kami tidak terlalu berharap banyak untuk dia memenangkan lomba ini. Jadi, kami tidak memberi target apa-apa. Hanya saja karena tempat lombanya di Lenmarc, yang mempunyai wahana bermain "Chipmunk" paling besar di Surabaya, kami memberi Nathan semangat dengan mengijinkannya main di Chipmunk jika dia berhasil melakukan lomba itu dengan baik dan suara yang jelas dan lantang. (Huekeke.... mama papanya pelit yak?? )
Surprised for us ketika Nathan mendapatkan juara kedua di lomba ini. Kami semua senang, begitupula Nathan. Selain mendapatkan piala, Nathan mendapatkan tabungan BRI sebesar Rp 250.000,-... Hahahaha penghasilan pertamanya. ^_^

Belum lama berselang setelah lomba itu, kira-kira 2 minggu, sekolah mengadakan pemilihan lagi. Kali ini untuk lomba Mandarin Poem yang diadakan oleh sekolah XinZhong. Bintang Venus kelihatannya sedang berpihak ke putra kecil kami, Nathan. Dia termasuk dari 11 orang yang terpilih untuk dipilih lagi 4 terbaik yang akan mewakili sekolah. Hmmmm....  ternyata Bintang Venus nggak sepenuhnya berpihak pada Nathan. Karena dia tidak terpilih menjadi 4 terbaik untuk wakil sekolah. Ya, dia gagal mengikuti lomba berikutnya.

Saya secara pribadi tidak begitu mengacuhkan kegagalan Nathan ini. Kebetulan kami sedang "punya gawe"... Adikku (pamannya Nathan) menikah. Kami semua disibukkan dengan hal perihal keperluan pernikahannya. 

Nah, bersamaan dengan hari itu (kebetulan itu hari Senin, dan Senin adalah hari Nathan ikut les sempoa), di kelas sempoa ada semacam latihan ujian.
Nathan masih pra level sehingga tidak ada ujian. Jadi ini diistilahkan sebagai latihan ujian saja. 
Ketika latihan ujian berlangsung, Nathan kerap kali ijin ke belakang... Sehingga sang guru menegurnya. 
"Wah kalo nanti level 1 kamu begini, ga bisa... nanti ada waktunya, kamu akan ketinggalan dan kamu bisa ngga selesai..." , intinya begitu lah ya... =)
Oh ya, ada tambahan... Guru Sempoa juga "menangkap" kegrogian Nathan yang menurut dia dilampiaskan dengan berulangkali ijin ke belakang. 
"Kerja soal itu harus santai, ngga usah grogi...." kata sang guru.
Singkat cerita, karena akhirnya Nathan mengerjakannya tanpa grogi, Nathan menyelesaikan latihan ujian itu bukan yang paling cepat... Tetapi dia mendapatkan nilai tertinggi. 

Saya masih juga belum mendapatkan sesuatu yang berbeda dari keseharian Nathan.
Sampai suatu ketika... 
Tiba-tiba Nathan bilang.. "Ma, aku ini bodoh loh ya...."
Saya kaget... "Kenapa tanya begitu? Yang mama tahu, Nathan pintar kok... Ngga ada anak bodoh. Semua anak pintar..."
"Tapi kenapa aku nggak kepilih lomba zhongwen ?" 
Saya agak tertegun.
Saya kira itu hanya pertanyaan sambil lalu dia saja.
Malam sebelum tidur, kita sering mengobrol dulu... 
"Mama, aku ini bodoh ma..."
"Loh.. ngga ada anak bodoh... "
"Loh, iya ma... aku ngga bisa dapat 100 sempoanya. "
Saya mulai was-was....

Sejak itu, entah berapa kali, Nathan sering sekali mengungkapkan hal ini... Bodoh zhongwen dan sempoa. 
Nathan tidak pernah mau membaca buku pelajaran mandarinnya lagi. Biasanya dia sendiri yang minta membaca mengulang pelajarannya. 
Puncak dari smuanya adalah ketika Nathan menangis teriak dan memohon untuk berhenti sempoa.
Berikutnya, ketika ada replacement test di sekolahnya untuk SD (sekarang Nathan TK B), Nathan sendiri cerita bahwa banyak pertanyaan zhongwen yang dia nggak bisa jawab.
Hehehehe... Nathan kecilku MOGOK belajar.
Nathan mengalami DOWN ??
Entah, kami kurang mengerti juga. 

Bersyukur sekali Tuhan memberiku hikmat hari ini dengan cerita Grettel dan Brayden... The Red Rose n The Little Rose....

                               ************************************************





"Yaaayy!!!", seru Nathan, "Grettel itu nakal ya, Ma..."

"Iya sayang... Grettel itu nakal sekali.... Tapi ada sesuatu yang mama mau ceritakan ke Nathan...."

"Apa Ma? Cerita lain lagi ya? Aku mauuuuuu !!!! "

Nathan..., sebagus apapun  bunga itu, kalau tidak pernah disirami apakah bisa bertumbuh?? Apakah bisa terus hidup dan tetap cantik dan bagus?

Little Orchid yang awalnya kurang bagus, disirami setiap hari, akhirnya bertumbuuuhhh dan menjadi bunga yang sangat indah.
Semua ini, sama dengan kita manusia.
Manusia diberi anugerah, berbeda dengan makhluk hidup lainnya tumbuhan dan binatang. Kita mempunyai otak yang bisa berpikir.
Nathan pernah lihat sirkus? Yang lumba-lumba dan singa laut bisa berhitung??
Loh, padahal itu binatang yang ngga punya kemampuan berpikir seperti manusia... kenapa bisa berhitung??


Sejenak saya diam, menunggu reaksinya.
"Karena diajarin kan, Ma.... Diajarin terus, lama2 ya bisa... sama kayak anjing diajarin duduk, bisa duduk...."


YES!! I got you!! -- pikir saya....


Hmmmm.... iyaaaa....
Kalau binatang saja bisa berhitung karena dajarin terus...
Tumbuhan yang kecil jelek, kalau disiriami terus akhirnya bisa jadi bunga bagus...
Begitu juga otak manusia ....
Nggak ada orang bodoh...
Kita smua diciptakan BAIK dan SANGAT BAIK....
Otak kita ini sangat amazing !!! Kalau Nathan belajarnya rajin, pasti bisa menjadi anak pintar...
Kalah dan menang itu biasa...
Menjadi kalah dalam sebuah competition itu bukan berarti Nathan bodoh...
Nathan hanya kurang rajin. Teman-teman Nathan jauh lebih rajin daripada Nathan....
Sekarang tinggal Nathan, apakah Nathan mau rajin menyirami otak Nathan dengan belajar atau nggak....


"Aku mau Maaaa......."


Saya tersenyum...
Hati saya berdoa, semoga hari ini menjadi hari yang baru buat Nathan.
Kembali menjadi Nathan yang percaya diri dan nggak lagi berkata "Aku bodoh"
Nathan adalah proyek percontohan buat Audrey. Nathan akan menjadi contoh yang baik untuk Audrey.

Tuhan Yesus mengasihi Nathan.
Tuhan Yesus mengasihi Audrey
I love you both.




                               "Winner Never Stop Trying"




P.S : Thanks a lot to Cyecye Jeanneth yang sudah membantu memberi perumpamaan tentang binatang sirkus yang bisa berhitung.. Waktu bagian ini saya ucapkan dalam penggalan cerita saya tadi, Nathan terkagum-kagum.... Hahahahaha.... Gbu...