Kamis, 10 Mei 2012

The Power of Love

Sebuah buku, "Urapan Mujizat" oleh Pdt. Agung Takariana, berhari-hari duduk manis di meja komputer saya. Urusan rumah tangga yang hmmmm ngga juga kunjung selesai, membuat saya 'malas' melihat, bahkan menyentuh buku itu. Milik siapa? tidak tahu. =) Kemungkinan terbesar adalah milik mama yang tertinggal. Kemungkinan berikutnya adalah, sengaja ditinggal supaya saya membacanya dikala menganggur. Hahaha.. itu kebiasaan mama saya.  =)

Hari ini, Kamis 10 Mei 2012, mata dan hati ini terus saja tertuju pada buku itu. Ingin sekali saya membacanya.
Bagus.
Baru juga1 Bab. Sisanya besok saja. Biarlah bab ini, saya 'pegang' untuk hari ini. =) 

Ada satu cerita. Saya sudah sering mendengarnya sebelumnya. Dan, entahlah. Hari ini, cerita sama itu yang sudah berulang kali  terdengar, terasa berbeda.

Seorang ibu rumah tangga. Pulang dari berbelanja. Ada 3 orang tua di depan rumahnya. Merasa iba, sang ibu mengajak 3 orang tua tersebut masuk ke dalam rumahnya, mau diberi makan. Seorang dari mereka berkata. 
"Dimana suami dan anak2 ibu?"
"Suami saya di kantor, anak2 sekolah"
Ketiga orang tua itu berkata bahwa mereka tidak bisa masuk kalau suami dan anak2nya tidak di rumah.
Malam hari, ketika seisi rumah lengkap, sang ibu menawarkan bantuan yang sama. Tapi ketiga orang itu tidak bisa masuk semua. Hanya ada satu yang boleh masuk. Dan mereka harus berunding, siapa yang diajak masuk. Nama ketiga orang tua itu Kekayaan, Kesuksesan, dan Cinta.
Di dalam rumah, mereka berunding. Sang suami, memilih kekayaan karena dengan kekayaan, segalanya dapat dicapai. Sang ibu, memilih kesuksesan karena suami dan anak2 yang sukses akan mendapatkan segalanya. Tetapi anak2 memilih cinta. Cinta ayah-anak, ibu-anak, anak-orang tua terasa begitu indah bagi mereka. Keputusan pun di ambil. Mereka memilih Cinta.
Ketika Si Cinta masuk, Kekayaan dan Kesuksesan ikut serta.
Keluarga itupun bertanya "Loh kenapa? kan cuma satu orang yang bisa ikut masuk?"
Jawab mereka : "Si Kekayaan dan Kesuksesan buta. Hanya Cinta yang tidak buta. Jadi kemanapun Cinta pergi, maka Kekayaan dan Kesuksesan ikut. Karena selama ini, si Cinta yang selalu menuntun kami"

Yah..
Sejenak, senyum tersungging begitu lebar di bibirku.
CINTA.

Mengenang masa pacaran... hahaha... 
Ketika itu, wow dunia terasa begitu indah. Kok ngga ada yang namanya sedih susah bete apapun lah. Semuaaaanya terasa begitu manis.. begitu indah... dan ehmmm.... sepertinya benar bahwa jatuh cinta itu berjuta rasanya. 

Benar sekali.
Dasar dari segala sesuatu adalah CINTA.
Tanpa Cinta, tidak akan ada pernikahan bahagia.
Tanpa Cinta, tidak ada pertumbuhan anak-anak yang baik.
Cinta yang membuat semua istri bertahan di tengah persoalan rumah tangga.
Cinta yang membuat para suami bertahan hidup dalam kekudusan, bukan perselingkuhan.
CINTA dan CINTA...

Halaman yang kesekian dari buku itu menceritakan sedikit tentang Zakheus yang naik pohon ara demi melihat Yesus... Itulah cinta.
Saya bisa sedikit membayangkan bagaimana perasaan Zakheus kala itu.
Begitu mendengar Yesus mau datang ke kotanya, suka cita dan antusias tinggi memenuhi hatinya. Dia yang pendek itu, tidak mungkin mampu menerobos kerumunan massa. 
Ya... rasa antusias tinggi bertemu seseorang. Itu yang saya rasakan dulu ketika masih pacaran dengan suami saya.. Setiap kali diberi kabar bahwa dia akan datang, ada suka cita. Ada antusias...
Itulah cinta.

Oh! Saya ada intermezo sedikit. 
Berulang kali saya menunggui anak saya sekolah. Ada banyak komunitas di sana. Para ibu, para bapak, suster dan pembantu. Seringkali saya temui beberapa suster dan pembantu yang masih muda, menunggu sambil duduk di pojok, bertelepon... Kadangkala, sedikit jahil, saya sengaja lewat di dekat mereka.
Para suster dan pembantu yang sedang jatuh cinta! Bermanja-manja sambil terkikik-kikik... Sampai tidak menyadari kehadiran saya. Hahaha... saya cuma bisa geleng kepala.. Ya... dia sedang jatuh cinta. 
Yang saya heran, menunggu anak sekolah, mulai setengah delapan pagi, sampai dua belas. Telepon tidak juga berhenti.  Sang Mbak terus saja bercanda dengan "telepon"nya. Besoknya lagi. Besoknya lagi. Besoknya ? Sama saja.... 


Pertanyaan saya...
Apakah kita sudah mencintai Dia seperti itu?
Saya tidak sedang berbicara tentang antusiasme yang muncul seminggu sekali... Minggu pagi. Tidak!!
Yang saya maksud adalah... 
Adakah antusias tinggi ketika di pagi buta, kita berlutut memuji Dia? Menyembah dan mengucap syukur? 
Adakah kita merindukan membaca firmannya tiap 1 jam sekali??

Hmmm.....
Bagaimana dengan Dia sendiri? 
Jelas... Dia bahkan mati disalib karena CintaNya pada kita...
Dia mencintai kita bukan karena a b c atau d... 
NO..
Jawabannya hanya satu... karena kita sangat berharga.. kita inilah biji mataNya...
Tentu saja. CintaNya TIDAK BERSYARAT.
Dia tetap mencintai kita, apapun keadaan kita.

Tahukah anda, apa yang terjadi jika Tuhan Yesus mencintai anda??
Jika Tuhan Yesus cinta anda, Dia akan tinggal di dalam rumah anda.
Jika Tuhan Yesus cinta anda, Dia akan tinggal di dalam hati anda.
Jika Tuhan Yesus cinta anda, Dia akan tinggal di dalam kantor anda.
Dimanapun anda, Dia ada.
Kenapa? 
Karena Dia begitu mencintai anda...

Ijinkan saya menanyakan hal ini:
Bagaimana caranya anda membuat DIA mencintai anda?

Hehehe... kenapa saya meminta ijin? Karena sebenarnya Dia sudah mencintai kita tanpa perlu kita membujuk rayu Dia untuk mencintai kita.  =)

Tapi pertanyaan ini bagus sekali dipertanyakan kembali ke diri kita masing2.

Mari kita ingat masa2 kita berpacaran.
Mungkinkah calon istri/suami anda bersedia menikahi anda jika pertemuan anda hanya cukup seminggu sekali 2jam saja?
Mungkinkah pasangan anda membalas cinta anda jika anda hanya berdiam diri saja?
Mungkinkah si dia menerima pinangan anda jika anda hanya say hi atau hello ketika bertemu?

Ya...
We have to DO SOMETHING!
Buatlah Tuhan tahu, betapa anda mencintai Dia.
Buatlah Tuhan berhenti sejenak. Mendengar anda. Kemudian berkata: "Wahai Dian, Aku mau menginap di rumahmu"....
Sama seperti Dia berkata pada Zakheus.

Dan ketika Dia diam di dalam rumahmu. Mujizat terjadi! Hidupmu, Keluargamu, Ekonomimu, Kesehatanmu, segala aspek dalam kehidupanmu DIPULIHKAN...

Mari...
Kita semua bersama-sama berlomba mengundang Dia, TIDAK cuma mampir di rumah kita.
Tetapi buat Dia menginap. Buat Dia mencurahkan pengurapan pemulihan atas kita.
Haleluya!!


1Korintus 13:13
Demikianlah tinggal ketiga hal ini yaitu iman, pengharapan dan kasih. Dan yang paling BESAR daripadanya adalah kasih.





  







2 komentar: